Rabu, 12 Agustus 2009

STRUKTUR ANATOMI FISIOLOGI KARDIOVASKULER MANUSIA

STRUKTUR ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER MANUSIA
A. JANTUNG
Jantung merupakan organ muscular berongga, berotot, dan berbrntuk seperti jantung pisang yaitu seperti kerucut. Jantung terletak di antara paru-paru kiri dan kanan, terbungkus oleh lapisan pericardium di daerah mediastinum, dibelakang badan sternum, disebelah kiri bawah dari rongga dada, diatas diafragma dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta ke V dan ke VI dua jari dibawah papilla mamae. Pada tempat ini teraba adanya pukulan jantung yang disebut iktus kordis.

Jantung mempunyai tiga bagian permukaan, yaitu facies sternocostalis (anterior), facies diaphragmatica (inferior), dan basis cordis (posterior). Jantung juga mempunyai apex yang arahnya ke bawah, depan dan kiri.
• Facies Sternocostalis terutama dibentuk oleh atrium kanan dan ventrikel kanan, yang satu sama lain dipisahkan oleh sulcus atrioventrikular yang terletak vertical.

• Facies Diaphragmatica jantung terutama dibentuk oleh ventrikel kana dan kiri yang dipisahkan oleh sulkus interventrikularis posterior. Permukaan inferior atrium kanan dimana venacava inferior bermuara, juga membentuk sebagian facies diaphragmatica.

• Apex Cordis dibentuk oleh ventrikel kiri, arahnya ke bawah, depan, dan kiri. Apex kordis terletak setinggi septinum interkostalis VI, ±9 cm dari garis tengah. Denyut apex biasanya dapat dilihat dan dipalpasi pada orang hisup.

• Basis (pangkal) kordis dinamakan basis karena jantung bentuknya seperti piramida dan basis terletak berlawanan dengan apex (ujung).

Ukuran jantung sekitar 12 cm dari basis ke puncak, dengan lebar sekitar 9 cm dan tebal sekitar 6 cm. Kurang lebih sebesar kepalan tangan kanan pemiliknya dan beratnya kira-kira 280-340 gram untuk laki-laki dan 230-280 gram untuk perempuan.


Lapisan-lapisan jantung


Terdiri atas 3 lapisan yaitu;
• Endokardium, merupakan lapisan yang terletak paling dalam pada jantung yang terdiri dari selapis sel endothelia yang berkesinambungan dengan lapisan endotel pembuluh darah.
• Miokardium, merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot-otot jantung yang berperan pebting dalam sirkulasi darah. Miokardium mempunyai ketebalan yang bervariasi, paling tebal pada vebtrikel kiri, lebih tipis pada ventrikel kanan, paling tipis pada lapisan otot atrium. Otot jantung ini terdiri dari bundalan-bundalan otot yaitu:
a) Bundalan otot atria, yang terdapat dibagian kiri atau kanan dan basis kordis yang membentuk serambi atau aurikula kordis.
b) Bundalan otot ventricular, yang membentuk bilik jantungyang dimulai dari cincin atrioventrikular sampai diapex jantung.
c) Bundalan otot atrioventrikular, yang merupakan dinding pemisah antara atrium dan ventrikel.
• Pericardium, melapisi jantung dan akar pembuluh darah besar, mempunyai 2 lapisan yaitu:
a) Lapisan luar atau pericardium fibrosa, melekat pada diaphragm, pada selubung luar pembuluh darah besar, dan pada permukaan posterior sternum, dengan demikian jantung dipertahankan pada posisinya didalam rongga dada. Karena terdiri dari jaringan fibrosa, lapisan luar juga mencegah terjadinya peregangan jantung yang berlebihan (overdistensi).
b) Lapisan dalam atau pericardium serosa, melapisi pericardium fibrosa dan mengalami invaginasi pada permukaan jantung. Oleh sebab itu, lapisan ini dibagi lagi menjadi dua:
• Lapisan dalam (visceral atau epikardium)
• Lapisan luar (parietal)
Kedua lapisan ini bertemu dipangkal jantung membentuk kantung jantung dan dalam keadaan normal saling menempel dan permukaannya dilembabkan oleh cairan yang dihasilkan oleh membrane serosa. Cairan tersebut mencegah friksi ketika jantung berkontraksi dan relaksasi. Jika terjadi peradangan, seperti perikarditis, jumlah cairan didalam pericardium dapat menggganggu kerja jantung sehingga cairan harus diaspirasi.

Jantung dipisahkan dari basis ke puncaknya oleh partisi otot yang disebut septum. Dalam kondisi sehat, kedua sisi jantung tidak berhubungan. Ruang jantung terbagi menjadi dua bagian. Bagian atas (superior) yaitu atrium, dan bagian bawah (posterior) yaitu ventrikel, yang secara anatomi mereka terpisah oleh suatu annulus fibrosus. Atrium dan ventrikel juga dibagi menjadi dua bagian yaitu sinistra (kiri) dan dextra (kanan) sehingga ruang jantung berjumlah 4. Secara fungsional jantung terbagi menjadi 2 yaitu alat pompa kanan dan alat pompa kiri yang memompa darah sistemik. Pembagian fungsi ini mempermudah konseptualisasi dari urutan aliran darah secara anatomi.

1. Atrium dextra
Atrium dextra terdiri dari rongga utama dan auricular diluar, yang dibagian dalam membentuk suatu rigi,crista terminalis. Bagian utama atrium yang terletak posterior terhadap rigi terdapat dinding halus dan secara embriologis berasal dari sinus venosus. Bagian atrium yang terletak didepan rigi mengalami trabekulasi akibat berkas serabut-serabut otot, musculi pectinati, yang berjalan dari crista terminalis ke auricular.

Vena cava superior bermuara ke dalam bagian atas atrium kanan, muara ini tidak mempunyai katup. Vena ini mengembalikan darah ke jantung dari setengah bagian atas tubuh. Vena cava inferior (lebih besar dari vena cava superior) bermuara ke dalam bagian bawah atrium kanan. Sinus coronaries bermuara ke dalam atrium kanan antara vena cava inferior dan ostium atrioventrikular. Ostium atrioventrikular kanan terletak anterior terhadap muara vena cava inferior dan dilindungi oleh valve trikuspidalis. Juga terdapat banyak muara vena-vena kecil yang mengalirkan darah dari dinding jantung dan bermuara ke dalam atrium kanan.

2. Ventrikel dextra
Ventrikel dextra berhubungan dengan atrium dextra melalui ostium atrioventrikular dextrum dan dengan truncus pulmonalis, ventrikel dextra menjadi berbentuk corong, pada tempat ini dinamakan infudibulum. Dinding ventrikel dextra jauh lebih tebal daripada atrium dextra dan menunjukan bebrapa rigi yang dibentuk oleh berkas-berkas otot. Rigi yang menonjol menyebabkan dinding ventrikel seperti busa dan dikenal sebagai trabecula carnae. Trabecula terdiri dari tiga jenis yaitu:
• Trabecula papilaris yang menonjol kedalam, melekat pada basisnya pada dinding ventrikel, apexnya dihubungkan oleh tali fibrosa ke daun valve trikuspidalis.
• Trabeculae yang melekat dengan ujungnya pada dinding ventrikel, di tengahnya bebas. Salah satu diantaranya, moderator band, menyilang rongga ventrikel dari septa ke dinding anterior. Yang membawa vabang kanan berkas atrioventrikular yang merupakan bagian dari system hantaran jantung.
• Trabeculae sederhana, terdiri atas rigi-rigi yang nyata.
Valve trikuspidalis melindungi ostoum atrioventrikular. Yang terdiri atas tiga cupis, yaitu cupis anterior, septalis dan inferior. Cupis anterior terletak berhadapan dengan septum interventrikular dan cupis inferior terletak di inferior. Basis cupis melekat pada cincin fibrosa rangka jantung, sedangkan ujung bebasnya dan permukaan ventrikularnya diletakan pada cordae tendinae. Cordae tendinae menghubungkan cupis dengan musculus papillaris.
Valve pulmonalis melindungi ostium pulmonalis. Terdiri atas tiga cupis semilunaris yang dibentuk dari lipatan endokardium disertai sedikit jaringan fibrosa yang meliputinya. Pinggir bawah setiap cupis yang melengkung melekat pada dinding atrium. Cupis semilunaris ada tiga yaitu; satu diposterior dan dua dianterior. Selama sistolik ventrikel, cupis katup tertekan pada dinding truncus pulmonalis oleh darah yang keluar. Selama diastolic, darah mengalir kembali ke jantung dan masuk ke sinus, cupis kantung terisi, terletak aposisi ditengah lumen, dan menutup ostium pulmonalis.
3. Atrium sinistra
Atrium sinistra terdiri atas rongga utama dan auricular. Atrium sinitra terletak dibelakang atrium dextra dan membentuk sebagian besar basis atau facies posterior jantung. Dibelakang atrium kiri terdapat siniu obliquus pericardium serosum, dan pericardium fibrosum memisahkannya dari oesofagus. Bagian dalam atrium kiri halus, tapi auricular mempunyai rigi-rigi otot seperti auricular kanan.

Empat valve pulmonalis, dua jari dari masing-masing paru bermuara pada dinding posterior dan tidak mempunyai katup. Ostium atrioventrikular kiri dilindungi oleh valve mitralis.




4. Ventrikel sinistra
Ventrikel sinistra berhubungan dengan atrium kiri melalui ostium atrioventrikular sinistra dengan aorta malalui ostium aortae. Dinding ventrikel sinistra tiga kali lebih tebal dibandingkan dinding ventrikel dextra. Pada potongan melintang, ventrikel sinistra benbentuk sirkular, ventrikel dextra kresentrik karena karena penonjolan septum interventrikuler ke dalam rongga ventrikel dextra. Terdapat trabecula carnae yang berkembang cukup baik, dua muskulus papillaris yang besar, tetapi tidak terdapat moderator band. Bagian ventrikel di bawah ostium aortae dinamakan vestibulum aortae.

Valve mitralis melindungi organ atrioventrikular. Terdiri atas dua cupis, satu cupis anterior dan satu cupis posterior, yang strukturnya sama dengan valve trikuspidalis. Cupis anterior lebih besar dan terletak antara ostium atrioventrikular dan aortae. Perlekatan chordae tendinae ke cupis dan muskulus papillaris sama seperti valve tricuspidalis. Cupis anterior lebih besar dan terletak antara ostium atrioventrikular dan aortae. Perlekatan chordae tendinae ke cupis dan musculus papillaris sama seperti valve tricuspidalis.

Valve aortae melindungi ostium aortae dan strukkturnya persis sama dengan valve pulmonalis. Salah satu cupis terletak pada dinding anterior dan dua terletak pada dinding posterior. Dibelakang masing-masing cupis dinding aorta menonjol untuk membentuk sinus aortae. Sinus aortae anterior merupakan asal coronaria dextra, dan sinus posterior sinistra merupakan asal arteri coronaria sinistra.







Katup jantung
Katup-katup jantung bekerja sebagai pintu bagi mengalirnya darah melewati bilik-bilik jantung atau sebaliknya menuju pembuluh-pembuluh darah besar yang berhubungan dengan jantung. Fungsi katup jantung yaitu untuk mencegah darah mengalir ke arah yang salah.

Kedua atrium dipisahkan oleh sekat antar atrium (septum interatrium), sementara kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat antar ventrikel (septum interventrikulorum). Atrium dan ventrikel pada masing-masing sisi jantung berhubungan satu sama lain melalui suatu penghubung disebut orifisium atrioventrikuler. Orifisum ini dapat terbuka dan tertutup oleh suatu katup atrioventrikuler (AV). Katup AV sebelah kiri disebut katup bicuspid (katup mitral) sedangkan katup AV sebelah kanan disebut katup tricuspid.
Katup jantung ada 4 macam yaitu katup tricuspid, katup pulmonalis, katup bikuspidalis (mitral) dan katup aorta.
1. Katup trikuspidalis
Katup tricuspid berada diantara atrium dextra dan ventrikel dextra. Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium dextra menuju ventrikel dextra. Katup tricuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup tricuspid terdiri dari tiga daun katup (kuspid) berbentuk segitiga, yang masing-masing terdiri dari lapisan ganda endokardium yang diperkuat oleh jaringan fibrosa. Permukaan bawah daun katup merupakan tempat menempel sejumlah tendinosa halus (kordae tendinae) yang berasal dari otot papillaris pada dinding ventrikel. Apabila dinding ventrikel berkontraksi darah dipompa balik kea rah pintu atrioventrikular, tetapi dicegah masuk ke atrium oleh daun-daun katup yang menutup akibat peningkatan tekanan di ventrikel. Kontraksi otot-otot papillaris akan menegangkan kordae tendinae sehingga mencegah daun –daun katup masuk ke dalam atrium.

2. Katup mitral (bikuspidalis)
Katup bikuspidalis atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kirimenuju ventrikel kiri. Seperti katup tricuspid, katup bicuspid menutup saat kontraksi ventrikel. Katup bicuspid terdiri dari dua daun katup, yang strukturnya mirip katup atrioventrikular Dextra.

3. Katup aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta, yang mengelilingi pintu masuk ke dalam aorta dari ventrikel sinistra. Daun katup berbentuk semilunar dan difiksasi pada sisi lengkungnya ke dinding aorta, sedangkan sisi lurusnya dibiarkan bebas sehingga terbentuk kantung yang menghadap ke aorta. Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir ke seluruh tubuh. Ketika darah mengalir dari ventrikel kiri ke dalam aorta, daun-daun katup menempel datar pada dinding pembuluh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali ke dalam ventrikel kiri. Ketika ventrikel kiri relaksasi maka kantung terisi darah dan menggelembung, bertemu ditengah-tengah dan menutup lubang sepenuhnya sehingga mencegah darah mengalir balik ke dalam ventrikel. Arteri koroner, yang menyuplai otot jantung dengan darah teroksigenasi, berasal dari aorta tepat di atas tempat daun katup aorta menempel.


4. Katup pulmoner
Setelah katup tricuspid tertutup, darah akan mengalir dri dlam ventrikel kanan melalui truncus pulmonalis. Truncus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akanberhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal truncus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dati 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan relaksasi, seningga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.

Darah yang kembali ke jantung dari mikardium akan melalui sinus koroner dan langsung masuk ke dalam atrium kanan. Lubang sinus koroner dilindungi oleh katup semisirkular tipis (katup sinus koroner) yang mencegah aliran balik darah ke dalam sinus selama kontraksi atrium kana. Juga didapati sebuah katup tidak sempurna.
1. Pembuluh darah pulmonalis terdiri dari
• Arteri pumonalis
Arteri pulmonalis merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel dextra menuju ke paru-paru (pilmonal). Mempunyai dua cabang yaitu dextra dan sinistra untuk paru-paru dextra dan sinistra yang banyak mengandung CO¬2 didalam darahnya.
• Vena pulmonalis
Vena pulmonalis merupakan vena pendek yang membawa darah dari paru-paru masuk ke jantung bagian atrium sinistra. Dildalamnya berisi darah yang banyak O2.

Pembuluh darah kecil atau pulmonal yaitu, darah dari ventrikel dextra melalui katup valvulva semilunaris di bawa oleh arteri pulmonalis, lalu masuk ke paru-paru kiri dan kanan.



2. Pembuluh darah sistemik
• Aorta
Merupakan pembuluh darah arteri besar yang dikeluarkan dari jantung bagian ventrikel sinistra melalui aorta ascendens lalu membelok ke belakang melalui radiks pulmonalis sinistra, turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diaphragm lalu menurun ke bagian perut.

• Vena cava
Merupakan pembuluh darah yang terbesar yang membawa darah dari seluruh tubuh ke jantung bagian dextra. Membawa darah yang mengandung CO¬2. Ada 2 buah vena cava yaitu superior dan inferior.

Peredaran darah besar atau sistemik dimana darah dari jantung bagian ventrikel sinistra melalui valvula semilunaris aorta lalu menuju aorta kemudian arteri lalu arteriola lalu kapiler arteri lalu kapiler vena venolus kemudian vena cava dan terakhir atrium dextra.



B. PEMBULUH DARAH
• ARTERI
Dimulai dari aorta keluar dari jantung bagian ventrikel sinistra melalui belakang kanan arteri pulmonalis kemudian membengkok ke belakang melaluiradiks pulmonalis dan turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diaphragma yang akhirnya ke rongga perut dan panggul


Pembuluh darah yang paling besar yaitu aorta yang mempunyai dinding yang kuat dan tebal tetapi elastic terdiri dari tiga lapisan yaitu:
1. Tunika intima/interna. Lapisan yang paling dalam sekali yang berhubungan dengan darah dan tediri dari jaringan endotel.
2. Tunika media. Lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot yang sifatnya elastis dan termasuk otot polos.
3. Tunika eksterna/adventisia. Lapisan yang paling luar sekali terdiri dari jaringan ikat gembur yang beguna menguatkan dinding arteri.
Arteri yang paling besar didalam tubuh yaitu aorta dan arteri pulmonalis, garis tengahnya kira-kira 1-3 cm. Arteri ini mempunyai cabang-cabang ke seluruh tubuh yang disebut arteriola yang akhirnya akan menjadi pembuluh darah kapiler rambut. Arteri mendapat darah dari darah yang mengalir didalamnya tetapi hanya untuk tunika intima, sedangkan untuk lapisa lainnya mendapat darah dari pembuluh darah yang disebut vasorum. Jantung mendapat darah dari aorta ascendends yang dinamakan arteri koronaria.
Aorta dalam thoraks dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu aorta ascendends, arkus aorta, aorta descended.
a. Aorta ascendends
Muncul pada basis ventrikel sinistra dan berjalan ke atas dan ke depan sehingga terletak dibelakang sebagian kanan angulus sterni, dimana ia melanjutkan diri sebagai arcus aorta. Brsma-sama dengan truncus pulmonalis, dibungkus dalam selubung pericardium serosum. Cabang aorta ascendends terdiri dari arteri koronaria dextra yang berasal dari sinus anterior, aorta memberikan darah untuk belahan jantung sebelah kanan untuk menghidupi sel-sel otot lapisan miokardium. Cabang yang kedua yaituarteri koronaria sinistra, yang memberikan darah untuk jantung sebelah kiri berasal dari sinus posterior aorta yang juga berfungsi menghidupi sel-sel miokardium.

b. Arkus aorta
Bagian yang melengkung kea rah kiri, dimuka trakea sedikit turun ke bawah sampai vertebra torakalis ke IV. Arkus aorta mempunyai tiga cabang yang memberikan darah untuk kepala dan anggota gerak, yaitu:
• Truncus arteri barachiosefalika, arteri terbesar setelah arkus aorta yang mempunyai cabang yaitu arteri karotis komunis dextra dan arteri subklavia dextra
• Arteri subklavia sinistra. Arteri ini disebut juga nadi bawah selangka banyaknya dua buah, kiri dan kanan, mengalirkan darah lengan sampai ke ketiak disebut arteri aksilagis. Sampai dilengan disebut arteri brakhialis, sampai di siku-siku bercabang-cabang yaitu arteri ulnarius menuju klingking dan arteri radialis menuju ibu jari. Sampai pada pergelangan tangan dinamakan arteri Palmaris, telapak tangan arteri arkus Palmaris dan jari tangan digiti.
• Arteri karotis komunis, terletak pada bagian leher benyaknya 2 buah kiri dan kanan. Arteri ini sampai jakun atau adam’s apple bercabang-cabang menjadi:
a. Arteri karotis interna mempunyai cabang:
 arteri oftalkmika memberikan darah untuk mata
 arteri serebralis memperdarahi otak
arteri nasalis memperdarahi hidung
b. Arteri karotis externa yaitu arteri yang memprdarahi kepala bagian luar, kerongkongan, kulit kepala, cabang arteri ini yang penting adalah arteri temporalis.

c. Aorta descendends, bagian yang menurun dari aorta yang dimulai dari vertebra torakalis IV, V dan lumbalis IV.

Menurut letaknya aorta dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Aorta torakalis, dimulai dari vertebra torakalis IV, menuju kebawah menembus diaphragm, kira-kira setinggi vertebra torakalis XII dengan cabang-cabang sbb:
 Arteri perikardalis memperdarahi pericardium
 Arteri bronkialis memperdarahi paru-paru dan bronkus
 Arteri esofalgialis memperdarahi esophagus
 Arteri media stinalis memperdarahi diastinum
 Arteri interkostalis memperdarahi otot-otot antar sela iga dan kulit sekitar dada
 Arteri subkostalis memperdarahi otot-otot iga melayang
 Arteri prenikus memperdarahi diaphragm

2. Aorta abdominalis, cabang dari aorta abdominalis dibagi menjadi 2 yaitu:
 Untuk bagian dinding perut muka atau belakang yang terdiri dari: arteri prenikus inferior memperdarahi diaphragm inferior, arteri lumbalis memperdarahi kulit dan otot-otot pungggung sum-sum tulang belakang dan arteri sakralis media, memperdarahi sacrum dan koksigis.
 Untuk organ-organ dalam rongga perut yaitu:
a. Arteri seliaka, merupakan arteri yang terpendek di antara cabang-cabang aorta abdominalis, panjangnya kira-kira 1,5 cm dan mempunyai tiga buah cabang yaitu:
• Arteri gastrika sinistra memperdarahi lambung bagian kuvatura minor dan membentuk anastomosis dengan arteri esofagialis
• Arteri hepatica memperdarahi hati, disamping itu juga memberikan cabangnya untuk lambung
• Arteri gastrika dextra memperdarahi duodenum dan lambung bagian kurvatura mayor
b. Arteri splenika atau arteri lienalis merupakan cabang arteri seliaka yang memperdarahi limpa dan juga memberikan cabangnya untuk pancreas sebagai arteri pankreatika
c. Arteri mesentrika superior memperdarahi usus halus kecuali duodenum, seikum dan klon transversum
d. Arteri renalis memperdarahi ginjal
e. Arteri spermatika atau ovarika memperdarahi kelenja testis atau ovarium
f. Arteri mesentrika inferior, keluar dari bagian depan aorta memperdarahi sebagian kolon transversum, sigmoid dan rectum sampai anus disebut arteri hemoroidalis
 Untuk organ-organ dalam rongga panggul dan tungkai
a. Aorta abdominalis, sesampainya di vertebra lumbalis akan bercabang lagi menjadi 2 yaitu, iliaka komunis dextra dan sinistra. Masing-masing arteri ini bercabang lagi menjadi 2 yaitu arteri iliaka interna dan arteri iliaka externa
b. Arteri iliaka interna memberikan cabang-cabangnya untuk daerah rongga panggul, alat-alat dalam rongga panggul dan alat-alatkelamin bagian luar, cabangnya yang penting diantaranya ialah arteri uteria yang memperdarahi rectum dan anus
c. Arteri iliaka externa, arteri ini lebih besar dari iliaka interna, setelah keluar dari iliaka menuju titik tengah antara spina iliaka anterior superior dan simfisis ubis dan di sini terdapat percabangan arteri-arteri efigastria inferior memperdarahi perut perineum dan daerah pubis. Seterusnya arteri ini memberikan percabangan yang kecil diantaranya arteri epigastrika superior dan arteri profunda femoralis yang memperdarahi dinding perut dan otot-otot dada dan disebut arteri poplitea
d. Arteri politea memberikan percabangan untuk daerah lutut yang terbagi atas 2 cabang. Arteri tibialis osterior memperdarahi otot-otot betis, yang mempunyai cabang agak besar. Arteri peroneus yang memperdarahi muskulus peroneus serat tibialis, berjalan dibagian depan tungkai bawah memperdarahi otot bagian depan dan pergelangan kaki.

• VENA
Vena yang mengembalikan darah ke jantung ada dua yaitu:
a. Vena-vena superficial, yang posisinya sangat bervariasi
b. Vena-vena profunda, yang biasanya menyertai arteri. Pulsasi arteri adalah salah satu factor yang membantu aliran balik vena
Vena-vena sistemik lebih bervariasi daripada arteri terkait dan lebih sering beranastomosis. Dibeberapa area, seperti di pelvis dan sekeliling kolumna vertebralis, vena-vena membentuk anastomosis ekstensif dan seringkali tidak memiliki katup.
Darah dari otak ditampungdi dalam pembuluh darah yang berada diantara dua lapisan durameter dan disebut sinus venosus. Dari sini darah masuk ke dlalam vena jugularis interna bersama darah di bagian-bagian superficial wajah dari leher. Vena jugularis eksterna menerima darah dari bagisn ekterior cranium dan dari bagian-bagianprofunda wajah. Pada akar leher, vena jugularis interna bergabung dengan vena subkalvia untuk membentuk vena cava superior dan melalui vena ini darah dialirkan ke dalam atrium kanan.
Vena-vena pada ekstrimitas atas dan bawah di bagi menjadi 2 kelompok yaitu superficial yang berada tepat dibawah kulit dan perfunda mengikuti alur arteri. Di antara vena-vena perfunda dan superfisialis ekstrimitas bawah, terdapat sejumlah vena “berperforasi” yang katup-katupnya tersusun sedemikian hingga. Dalam keadaan normal, darah dicegah mengalir dari vena-vena profunda ke vena superfisialis. Apabila katup-katup ini menjadi tidak efektif, darah dapat mengalir dari vena perfunda ke vena superfisialis, sehingga tekanan pada vena superfisialis meningkat dan terjadi dilatasi dan degenerasi yang dikenal sebagai vena dan ulkus varikosa.
Vena femoralis berakhir di ligament inguinalis dengan menjadi vena iliaka eksterna, yang mengalirkankembali darah dari pelvis, menyatu dengan vena iliaka eksterna menjadi vena iliaka komunis, satu vena pada setiap sisi tubuh. Vena-vena ini menyatu pada tingkat vertebra lumbal kelima untuk membentuk vena cava inferior yang menerima banyak tribute.
VENA-VENA BESAR THORAKS
1. Vena brachiosefalika destra dibentuk pada pangkal leher oleh penyatuanvena subclavicula dextra dan vena jugularis interna dextra. Vena brachiosefalica sinistra mempunyai asal yang sama. Berjalan miring ke bawah dan ke kanan dibelakang menubriumstern dan didepan cabang-cabang besar arcus aorta. Bersatu dengan venabrachiosefalika dextra untuk membentuk vena cava superior
2. Vena cava superior mengandung semua darah vena dari kepala dan leher dan kedua ekstrimitas atas dan dibentuk oleh persatuan dan vena brachisefalika yang berjalan ke bawah untuk berakhir pada atrium dextra jantung. Vena azygos bersatu pada permukaan posterior venacava superior tepat sebelum superior tepat sebelum vena superior masuk ke pericardium.
3. Vena cava inferior menembus centrum tendineum diaphragm setinggi vertebra thoracica VIII dan segera masuk ke bagian terbawah atrium kanan.
4. Vena pulmonalis yang meninggalkan masing-masing paru-paru membawa darah teroksigenasi ke atrium kiri jantung

FISIOLOGI KARDIOVASKULER
Fungsi system kardiovaskuler
Secara ringkas fungsi system kardiovaskuler meliputi:
1. Transportasi oksigen, nutrisi, hormone, dan sisa metabolism
Fungsi utama kardiovaskuler adalah memnuhi kebutuhan system kapiler dan mikrosirkulasi. Komponen darah akan membawa oksigen, glukosa, asam amino, asam lemak, hormone dan elektrolit ke sel dan kemudian mengangkut karbondioksida, urea, asam laktat, dan sisa metabolism lainnya dari sel tersebut.

2. Transportasi dan distribusi panas tubuh
System kardiovaskuler membantu meregulasi panas tubuh melalui serangkaian pengiriman panas oleh komponen darah dari jaringan yang aktif seperti pengiriman panas dari otot menuju ke kulit yang disebarkan ke lingkungan luar. Aliran jaringan darah yang aktif diregulasi oleh pengatur suhu tubuh di medulla spinalis setelah menerima pesan dari pusat pengatur suhu tubuh di hipotalamus. System kardiovaskuler menerima pesan dari hipotalamus keudian meregulasi aliran darah ke jaringan perifer sehingga menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan vasokontriksi pembuluh darah di kulit. Dengan demikian panas tubuh akan keluar melalui kulit.

3. Pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit
System kardiovaskuler berfungsi sebagai media penyimpanan serta transport cairan tubuh dan elektrolit. Kedua substansi ini dikirim ke sel-sel tubuh melalui cairan intertisial dengan proses filtrasi, difusi dan reabsorbsi. System kardiovaskuler memompa 1700 lt darah menuju ginjal setiap harinya agar sel-sel tubuh memiliki cairan dan elektrolit yang seimbang. Jumlah cairan dan elektrolit akan disesuaikan dan dipelihara melalui mekanisme penyangga (buffer), dengan mempertahankan pH yang optimal sekitar 7,35-7,45. Hemoglobin dan protein plasma menjadi komponen utama dalam mekanisme penyangga ini.




SIRKULASI JANTUNG
Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal. Namun demikian terdapat juga sirkulasi koroner yang juga berperan sangat penting bagi sirkulasi jantung.

Sirkulasi Sistemik
1. Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.
2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
3. Memerlukan tekanan permulaan yang besar.
4. Banyak mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatik panjang.

Sirkulasi Pulmonal
1. Hanya mengalirkan darah ke paru.
2. Hanya berfungsi untuk paru-paru.
3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
4. Hanya sedikit mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatiknya pendek.

Sirkulasi Koroner
Efisiensi jantung sebagi pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi yang cukup pada otot jantung itu sendiri. Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untk miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.
Aliran darah koroner meningkat pada:
• Peningkatan aktifitas
• Jantung berdenyut
• Rangsang sistem saraf simpatis







MEKANISME BIOFISIKA JANTUNG

Tekanan Darah
Tekanan darah (blood pressure) adalah tenaga yang diupayakan oleh darah untuk melewati setiap unit atau daerah dari dinding pembuluh darah. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah: curah jantung, tahanan pembuluh darah perifer, aliran, dan volume darah.
Bila seseorang mangatakan tekanan darahnya adalah 100 mmHg maka tenaga yang dikeluarkan oleh darah dapat mendorong merkuri pada tabung setinggi 50 mm.

Aliran Darah
Aliran darah pada orang dewasa saat istirahat adalah 5 L/menit, ayang disebut sebagai curah jantung (cardiac output). Aliran darah melalui pembuluh darah dipengaruhi oleh dua faktor:
• Perbedaan Tekanan ( DP: P1-P2), merupakan penyebab terdorongnya darah melalui pembuluh.
• Hambatan terhadap aliran darah sepanjang pembuluh, disebut juga sebagai ”vascular resistance” atau tahanan pembuluh.
Beda tekanan antara dua ujung pembuluh darah menyebabkan darah mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah, sedangkan resistensi / tahanan menghambat aliran darah.

Rumus: Q : DP
Q : aliran
DP : perbedaan tekanan
R : resistensi

Resistensi
Resistensi/tahanan adalah hambatan terhadap aliran darah terhadap suatu pembuluh yang tidak dapat diukur secara langsung. Resistensi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: diameter pembuluh darah (terutama arteriol) dan viskositas (kekentalan) darah. Peningkatan diameter pembuluh darah (vasodilatasi) akan menurunkan tahanan, sedangkan penurunan diameter pembuluh darah (vasokontriksi) dapat meningkatkan resistensi. Viskositas sebagaian besar dipengaruhi oleh kadar hematokrit (ht), yaiu prosentase volume darah yang ditempati oleh sel darah merah. Semakin tinggi viskositas darah, maka semakin meningkat pula resistensi pembuluh darah.

SIKLUS JANTUNG
Setiap siklus jantung terdiri dari urutan peristiwa listrik dan mekanik yang saling terkait. Rangsang listrik dihasilkan dari beda potensial ion antar sel yang selanjutnya akan merangsang otot untuk berkontraksi dan relaksasi. Kelistrikan jantung merupakan hasil dari aktivitas ion-ion yang melewati membran sel jantung. Aktivitas ion tersebut disebut sebagai potensial aksi. Mekanisme potensial aksi terdiri dari fase depolarisasi dan repolarisasi:
• Depolarisasi
Merupakan rangsang listrik yang menimbulkan kontraksi otot. Respon mekanik dari fase depolarisasi otot jantung adalah adanya sistolik.
• Repolarisasi
Merupakan fase istirahat/relaksasi otot, respon mekanik depolarisasi otot jantung adalah diastolik.

Fase Siklus Jantung
1. Mid Diastole
Merupakan fase pengisian lambat ventrikel dimana atrium dan ventrikel dalam keadaan istirahat. Darah mengalir secara pasif dari atrium ke ventrikel melalui katup atrioventrikuler, pada saat ini katup semilunaris tertutup dan terdengar sebagai bunyi jantung kedua.
2. Diastole Lanjut
Gelombang depolarisasi menyebar melalui atrium berhenti pada nodus atrioventrikuler (nodus AV). Otot atrium berkontraksi memberikan 20%-30% pada isi ventrikel.
3. Sistole Awal
Depolarisasi menyebar dari sinus AV menuju miokardium ventrikel. Ventrikel berkontraksi menyebabkan tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dari tekanan atrium sehingga menyebabkan katup atrioventrikuler menutup yang terdengar sebagai bunyi jantung satu. Dalam keadaan ini tekanan dalam aorta dan arteri pulmo tetap lebih besar, sehingga katup semilunar tetap tertutup. Kontraksi ventrikel ini disebut sebagai kontraksi isovolumetrik.
4. Sistole Lanjut
Tekanan ventrikel meningkat melebihi tekanan pembuluh darah sehingga menyebabkan katup semilunaris membuka. Setelah katup semilunar terbuka, terjadi ejeksi isi ventrikel kedalam sirkulasi pulmoner dan sistemik.
5. Diastole Awal
Gelombang repolarisasi menyebar ke ventrikel sehingga ventrikel menjadi relaksasi. Tekanan ventrikel turun melebihi tekanan atrium sehingga katum AV membuka. Dengan terbukanya katup AV maka ventrikel akan terisi dengan cepat, 70%-80% pengisian ventrikel terjadi dalam fase ini

FAKTOR PENENTU KERJA JANTUNG
Jantung sebagai pompa fungsinya dipengaruhi oleh 4 faktor utama yang saling terkait dalam menentukan isi sekuncup (stroke volume) dan curah jantung (cardiac output) yaitu:
• Beban awal (pre load)
• Kontraktilitas
• Beban akhir (after load)
• Frekuensi jantung


Curah Jantung
Curah jantung merupakan faktor utama yang harus diperhitungkan dalam sirkulasi, karena curah jantung mempunyai peranan penting dalam transportasi darah yang memasok berbagai nutrisi. Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel selama satu menit. Nilai normal pada orang dewasa adalah 5 L/mnt.
Isi Sekuncup (curah sekuncup)
Isi sekuncup merupakan jumlah darah yang dipompakan keluar dari masing-masing venrikel setiap jantung berdenyut. Isi sekuncup tergantung dari tiga variabel: beban awal, kontraktilitas, dan beban akhir.
Beban Awal
Beban awal adalah derajat peregangan serabut miokardium pada akhir pengisian ventrikel. Hal ini sesuai dengan Hukum Starling: peregangan serabut miokardium selama diastole melalui peningkatan volume akhir diastole akan meningkatkan kekuatan kontraksi pada saat sistolik. Sebagai contoh karet yang diregangkan maksimal akan menambah kekuatan jepretan saat dilepaskan.
Dengan kata lain beban awal adalah kemampuan ventrikel meregang maksimal saat diastolik sebelum berkontraksi/sistolik.


Faktor penentu beban awal:
• Insufisiensi mitral menurunkan beban awal
• Stensosis mitral menurunkan beban awal
• Volume sirkualsi, peningkatan volume sirkulasi meningkatkan beban awal. Sedangkan penurunan volume sirkulasi menurunkan beban awal.
• Obat-obatan, obat vasokonstriktor meningkatkan beban awal. Sedangkan obat-obat vasodilator menurunkan beban awal.

Beban Akhir
Beban akhir adalah besarnya tegangan dinding ventrikel untuk dapat memompakan darah saat sistolik. Beban akhir menggambarkan besarnya tahanan yang menghambat pengosongan ventrikel. Beban akhir juga dapat diartikan sebagai suatu beban pada ventrikel kiri untuk membuka katup semilunar aorta, dan mendorong darah selama kontrakis/sistolik.

Beban akhir dipengaruhi:
• Stenosis aorta meningkatkan beban akhir
• Vasokontriksi perifer meningkatkan beban akhir
• Hipertensi meningkatkan beban akhir
• Polisitemia meningkatkan beban akhir
o Obat-oabatan, vasodilator menurunkan beban akhir, sedangkan vasokonstriktor meningkatkan beban akhir.
Peningkatan secara drastis beban akhir akan meningkatkan kerja ventrikel, menambah kebutuhan oksigen dan dapat berakibat kegagalan ventrikel.

Kontraktilitas
Kontraktilitas merupakan kemampuan otot-otot jantung untuk menguncup dan mengembang. Peningkatan kontraktilitas merupakan hasil dari interaksi protein otot aktin-miosin yang diaktifkan oleh kalsium. Peningkatan kontraktilitas otot jantung memperbesar curah sekuncup dengan cara menambah kemampuan ventrikel untuk mengosongkan isinya selama sistolik.



HUKUM FRANK STARLING
1. Makin besar isi jantung sewaktu diastol, semakin besar jumlah darah yang dipompakan ke aorta.
2. dalam batas-batas fisiologis, jantung memompakan ke seluruh tubuh darah yang kembali ke jantung tanpa menyebabkan penumpukan di vena.
3. jantung dapat memompakan jumlah darah yang sedikit ataupun jumlah darah yang besar bergantung pada jumlah darah yang mengalir kembali dari vena.

REGULASI TEKANAN DARAH

1. Sistem Saraf
Sistem saraf mengontrol tekanan darah dengan mempengaruhi tahanan pembuluh darah perifer. Dua mekanisme yang dilakukan adalah mempengaruhi distribusi darah dan mempengaruhi diameter pembuluh darah. Umumnya kontrol sistem saraf terhadap tekanan darah melibatkan: baroreseptor dan serabut2 aferennya, pusat vasomotor dimedula oblongata serta serabut2 vasomotor dan otot polos pembuluh darah. Kemoreseptor dan pusat kontrol tertinggi diotak juga mempengaruhi mekanisme kontrol saraf.

Pusat Vasomotor mempengaruhi diameter pembuluh darah dengan mengeluarkan epinefrin sebagai vasokonstriktor kuat, dan asetilkolin sebagai vasodilator.
Baroresptor, berlokasi pada sinus karotikus dan arkus aorta. Baroresptor dipengaruhi oleh perubahan tekanan darah pembuluh arteri.
Kemoresptor, berlokasi pada badan karotis dan arkus aorta. Kemoreseptor dipengaruhi oleh kandungan O2, CO2, atau PH darah.

2. Kontrol Kimia
Selain CO2 dan O2, sejumlah kimia darah juga membantu regulasi tekanan darah melalui refleks kemoreseptor yang akan dibawa ke pusat vasomotor.
Hormon yang mempengaruhi: epinefrin dan norepinefrin, Natriuretik Atrial, ADH, angiotensin II, NO, dan alkohol.




REFERENSI
• GIBSON, JHON.2003.Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat. Edisi dua. Jakata:buku kedokteran EGC
• Snell, Richard.1997.Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 3. Jakarta:buku kedokteran EGC
• Syaifuddin.2002.Struktur dan Komponen Tubuh Manusia. Jakarta:Widya Medika
• Syaifuddin.2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan.Jakarta:buku kedokteran EGC
• Watson, Roger.2002.Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat.edisi 10.Jakarta:buku kedokteran EGC
• Musttaqin, Arif.2009.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Ksrdiovaskuler.Jakarta:Salemba Medika